Komputer mengolah data yang ada secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus On atau Off inilah yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik yang anda tonton dalam format digital. Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1, atau bilangan biner maka subnet-mask itu di bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.
Beginilah bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer 11111111.11111111.11111111.11111111, karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-conversi-nya ke bilangan desimal atau ke karekteristik yang mudah dibaca ketika akan di tampilkan ke user (kita-kita nih), *buka kalkulator sciencetific* jadi hasil bilangan biner yang di atas setelah kita conversi-kan ke desimal adalah 255.255.255.255 (gampang kan, emang gampang untuk conversi biner ke desimal dengan menggunakan kalkulator).
Kita bisa dengan mudah menconversi biner ke desimal atau sebaliknyaa dengan menggunakan kalkulator sciencetific, bila terlalu mahal untuk membelinya, jika anda pengguna windows, anda bisa mendapatkannya di start menu—> programs —> accessories—>calculator, di calculator anda pilih menu view lalu pilihlah sciencetific.
Bilangan Biner (binary), yaitu bilangan basis 2, sehingga nilai yang dikenal hanya 0 dan 1. Contoh : 101biner bernilai sama dengan 5desimal, sebab 101biner = 1 x 20 + 0 x 21 + 1 x 22 atau 5desimal. Operasi matematis lainnya sama dengan bilangan desimal, hanya di sini bilangan yang digunakan adalah basis 2.
Bilangan Oktal (octal), yaitu bilangan basis 8, sehingga nilai yang dikenal hanya 0 s/d 7. Contoh : 072octal (prefix 0 digunakan pada bahasa pemrograman C) bernilai sama dengan 58desimal, sebab 072octal = 2 x 80 + 7 x 81 atau 58desimal. Operasi matematis lainnya sama dengan bilangan desimal, hanya di sini bilangan yang digunakan adalah basis 8.
Bilangan Heksa desimal (Hexa decimal), yaitu bilangan basis 16, sehingga nilai yang dikenal hanya 0 s/d 9 dan huruf A s/d F melambangkan 10 desimal s/d 15 desimal. Contoh : 0x72hexa decimal (prefix 0x digunakan pada bahasa pemrograman C) bernilai sama dengan 114desimal, sebab 0x72hexa decimal = 2 x 160 + 7 x 161 atau 114desimal. Operasi matematis lainnya sama dengan bilangan desimal, hanya di sini bilangan yang digunakan adalah basis 16. Ada satu hal yang perlu kita perhatikan, yaitu konversi dari bilangan biner ke hexa decimal adalah suatu operasi yang "agak natural", sebab kita tinggal memecah bilangan hexa decimal tersebut menjadi elemen-elemennya kemudian setiap elemen direpresentasikan dengan 4 bilangan biner, maka anda telah memperoleh bilangan biner yang bernilai sama dengan bilangan hexa decimal tersebut. Contoh: 0xA2 = ... biner, solusi: pertama pecah menjadi elemennya , kita peroleh A dan 2. A jika direpresentasikan dalam 4 angka biner adalah 1010 (10desimal) dan 2 jika direpresentasikan dalam 4 angka biner adalah 0010 sehingga kita peroleh 0xA2 = 1010 0010 biner. Kemudahan operasi ini akan membantu kita saat berurusan dengan pemrograman yang mengolah informasi bilangan biner, jadi sangat perlu untuk dipahami.
Sistem Bilangan Biner (Binary digits – BITS)
Seperti telah saya singgung dalam artikel awal, komputer hanya mengenal 2 kondisi, yaitu High / Low, True / False atau On / Off. Lalu untuk merepresentasikan kondisi tersebut kedalam angka, maka dipakailah angka 1 untuk kondisi ON/High dan 0 untuk kondisi OFF/Low. Angka 1 dan 0 atau bilangan biner disebut Sistem Bilangan Basis 2 atau Binary Digits (bits) karena memiliki dua simbol, 1 dan 0.
Pertanyaan lalu muncul, jika hanya memiliki 2 simbol, kombinasi angka terbanyak hanya empat dung? Ya benar! Hanya 4 kombinasi angka yaitu 00,01,10,11. Mau dibolak-balik kek apapun ya gitulah kombinasinya. Dengan menggunakan aturan nilai posisi digit paling kanan (Right Most), kita dapat mengkonversi bilangan biner ke desimal dengan mudah.
Komputer merupakan rangkaian elektronik berisi ribuan transistor yang dipadatkan dalam bentuk chip. Chip yang berisi transistor bekerja mengalirkan data berdasarkan prinsip switching On/Off yang dikendalikan tegangan High (perioda positif) dan Low (perioda negatif). Jika hal ini dilakukan dengan kecepatan tinggi, maka dihasilkan gelombang kotak (squarewave).
Berdasarkan data ini, akhirnya ditemukan teknik digital, dimana seseorang dapat memanipulasi data dengan merubah-rubah kondisi On/Off pada Chip komputer. Representasi kondisi On/Off kemudian dinyatakan dengan angka 1 dan 0 untuk mewakili dan agar lebih mudah dipahami oleh orang lain.
Didalam teknik digital, representasi 1 dan 0 berkembang menjadi True / False dan ditemukannya teknik logika dan logika kebenaran membuat manipulasi data dalam chip semakin mudah. Untuk lebih memudahkan orang memprogram chip tersebut, kemudian ditemukan pemrograman bahasa Assembler (bahasa mesin).
Bahasa mesin (assembler) bagi sebagian orang sulit untuk diimprovisasi. Perkembangan berikutnya, ditemukan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang ditandai ditemukannya bahasa C. Dan seperti kita lihat saat ini, komputer menjadi alat hitung yang super canggih.
Ya, itulah korelasi antara bilangan biner 1 dan 0, logika True/False atau kondisi On/Off dengan komputer yang kita kenal saat ini.
Mohon masukan jika ada yang kurang pas. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar